Arsip Blog

Seaplane Trip

seaplane: cessna caravan, C-208 amphibian

seaplane: cessna caravan, C-208 amphibian

Ini seaplane yang saya tumpangi dari Bandara Internasional Lombok yang biasa disingkat BIL. BIL merupakan bandara baru menggantikan Selaparang. Terletak di desa Praya, sehingga di kode penerbangan disebut LOP, Lombok Praya.

Seaplane yg saya tumpangi berjenis cesna caravan C-208 amphibian, bs mendarat di air. Pada rodanya, terdapat semacam badan perahu untuk dapat mengambang di air. Seaplane ini total jumlah penumpangnya 8 orang. 3×2 baris dikanan, 2 baris di kiri. Tidak ada pembatas antara penumpang dan pilot, jadi kelihatan banget semua instrumen dan apa yang dikerjain pilot dan co-pilotnya.

Jadi kebayang kecilnya seaplane tapi dengan interior yang nyaman. Bagasi di belakang, dikabin yang sama dengan penumpang. Tanpa no tempat duduk, pilih saja jendela. Dijamin pemandangannya eksotik! Begitu duduk didalam kabin, sang pilot memberikan induksi keselamatan penerbangan sebentar. oh ya, pilotnya berkebangsaan asing, dan semua penumpangnya juga, kecuali saya 🙂 induksi dalam bahasa Inggris. Cukup ngobrol sebentar, pilot menunjukkan dimana letak pintu darurat, pelampung dan kartu keselamatan. Dan itu semua dilakukan dari kuris pilot, cukup membalikkan badan saja. Kan kecil kabinnya 🙂

interior seaplane

interior seaplane

Dengan ukuran seaplane yang kecil, kami terbang cukup rendah dari permukaan tanah. Pada saat di atas daratan guncangannya terasa. Di atas laut lebih tenang.  Rute saya, menyeberang dari Lombok menuju Batu Hijau, mendarat di pelabuhan Benette biasa dikenal kode BNT. Ya pelabuhan laut, persis sebelahan dengan dok ferry. Kan bisa mendarat di air kan? 🙂

Kembali ke perjalanan, bagi yang mabuk perjalanan, lebih baik tidak ikut deh. Seaplane bisa tiba-tiba turun mendadak sekian centimeter, berguncang karena turbulensi udara. Jadi lumayan pening 🙂

Nah seaplane kami melewati pantai nan eksotik. Karena ketinggiannya rendah, jadi terlihat jelas indahnya. Kameraadalah gadget wajib selama penerbangan. Penerbangan hanya 15 menit, tapi sensasi dan pemandangannya wah banget. Kecilnya pesawat, banyak teluk-teluk kecil, tebing-tebing pulau, laut yang hijau, pokoknya sip banget dah!

Mendekati Benette, seaplane mulai turun perlahan. Sedikit memutar melewati area persawahan, terbang rendah di atas laut dan mendarat di laut sekitar 100 meter dari pelabuhan. Melihat seaplane memecah ombak, mengurai air laiut rasanya seperti naik perahu dengan ombak persis disamping. Pendaratannya halus. Perlahan seaplane bergerak menuju pelabuhan dan naik ke daratan. Selama bergerak di air itu, kami melewati dok ferry dan terlihat LCT pengangkut batubara untuk pembangkit listrik.

Itu perjalanan seaplane dari Lombok ke Benette. Sekarang perjalanan baliknya 🙂

Sebenarnya hanya dibalik saja perjalanan dari Benette ke Lombok. Seaplane terparkir di hanggar. Hanggar itu berada didaratan tentunya. Setelah penumpang lengkap, siap terbang, pilot kali ini berkebangsaan Indonesia dan co-pilot berkebangsaan asing. Penumpangnya campur-campur. Induksi keselamatan dilakukan co-pilot dengan bahasa Inggris. standar. Hanya tadi apda saat naik pesawat, sudah dibagi pelampung kecil dan langsung dipakai.

Seaplane bergerak turun ke pantai, berbelok ke kanan utk mengambil jarak sebagai runway di laut. Sekitar 100 meter untuk runway di laut. Luar biasa! Beberapa kali seaplane terhentak pada saat take off. Kemudian mengudara melewati pantai sumbawa menyebrang selat lombok yang indah. Terpesona! Sayang saya mendapat tempat duduk di aisle sehingga tidak nyaman berfoto-foto. kurang cepet naik seaplane, karena kelamaan foto-foto di dok ferry benette 🙂

Ya seperti yang sudah disampaikan, Benette adalah pelabuhan Ferry sekaligus tempatnya seaplane. Jadi memang sebelum naik seaplane, saya sempet foto-foto dok Ferry-nya.

Sementara link foto-foto dari udara ada disini.