Monthly Archives: Februari 2016

Mencari Legowo-nya Ibu

image

Ibu

Saya terjadwal rapat di Solo di salah satu universitas pada hari Sabtu 06 Febuari. Maka pada perjalanan saya juga terjadwal untuk mendarat di Jogja, jika ke Solo tinggal selangkah ke stasiun Maguwo via Prameks. Namun qodarullah berbicara lain, pertemuan dimajukan, namun jadwal penerbangan saya tidak bisa maju ๐Ÿ˜€

Karena pertemuan yang tidak jadi namun penerbangan saya masih ke Jogja, saya pun niat pulang ke rumah orang tua. Dan dari Jum’at, sampai Sabtu pagi, saya nyari tiket balik ke Jakarta untuk Senin malam. Clear and clean tidak ada kursi bus maupun kereta dari Kudus, Solo, Jogja, Semarang, pesawat susah juga. Mengingat long weekend dan saya memang tidak terencana alias nekad pulang, saya nrimo jika saya susah mendapatkan tiket balik.
Sabtu pagi, setelah mendarat di Jogja saya ke terminal Jombor untuk tetap mencari tiket ke Jakarta sebelum naik bus ke Semarang. Tetap tidak ada, sampai seputaran Solo dan Semarang.
Masih di Jogja di terminal Jombor, saya telpon ibu untuk sekedar ngobrol, dan memang berencana pulang sowan ke rumah ibu. Saya obrolkan susah cari tiket balik Jakarta, jadi masih tertahan di Jogja. Ibu cuma bilang, “ndak papa ntar dapet, mampir yo ketemu ponakan”, dan saya iyakan.
Begitu saya tutup telpon ke ibu, lalu saya telpon dan ngobrol dengan teman di Solo, minta dicariin tiket dari Solo ke Jakarta (lagi). Yang sampai tadi pagi tidak dapet kereta, bus, sekarang tetiba saya mendapatkan 1 seat bus dari Sragen menuju Jakarta.

Saya khusnudzon berbaik sangka, ini adalah efek powerfull dari legowo-nya ibu, langsung membuka jalan, atas kehendak Allah SWT.
Kata temen saya, “Itu baru tiket bus, tiket surga saja via ibunda”. Betul kawan, jika ibu sudah legowo bahkan mendoakanmu, insyaAllah atas kehendak Allah SWT, jalan itu terbuka.
Masih ingat hadits jaman masih SD, kali ini saya tuliskan lengkap;

ุนูŽู†ู’ ู…ูุนูŽุงูˆููŠูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ุฌูŽุงู‡ูู…ูŽุฉูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽู…ููŠู‘ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฌูŽุงู‡ูู…ูŽุฉูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุฑูŽุฏู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุบู’ุฒููˆูŽุŒ ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุฌูุฆู’ุชู ุฃูŽุณู’ุชูŽุดููŠู’ุฑููƒูŽ. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‡ูŽู„ู’ ู„ูŽูƒูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูู…ู‘ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู†ูŽุนูŽู…ู’. ู‚ูŽุงู„ูŽ: ููŽุงู„ู’ุฒูŽู…ู’ู‡ูŽุงุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุชูŽุญู’ุชูŽ ุฑูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง

Dari Muโ€™wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: โ€œApakah engkau masih mempunyai ibu?โ€ Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: โ€œHendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.โ€

Syaikh al-Albani berkomentar: โ€œDiriwayatkan oleh an-Nasa`i, jilid 2, hlm. 54, dan yang lainnya seperti ath-Thabrani jilid 1, hlm. 225, no. 2. Sanadnya Hasan insyaAllah. Dan telah dishahihkan oleh al-Hakim, jilid 4, hlm. 151, dan disetujui oleh adz-Dzahabi dan juga oleh al-Mundziri, jilid 3, hlm. 214.โ€ (as-Silsilah adh-Dhaโ€™ifah wa al-Maudhuโ€™ah, pada penjelasan hadits no. 593)

…………….
Ibu, saya pulang untuk sungkem dan sowan….


Posted from WordPress for Android running on Blackberry 10